Senin, 15 November 2010

KETIKA DUDUK DISINI

Karya. Kahfi Nur Fatimah

Sudah dua tahun lebih aku sekolah di SMPN 1 Karanganyar. Hari demi hari ku lewati. Selain ilmu, juga banyak pengalaman-pengalaman yang telah ku dapatkan ketika aku duduk di bangku SMP.
                Kelas VII ku lewati sudah. Ketika aku duduk di kelas VII, aku telah banyak mengenal teman yang sebelumnya belum ku kenal sama sekali, karena tidak ada teman SD-ku yang satu SMP denganku. Teman-temanku kelas VII sangat baik dan menyenangkan. Kita semua saling melengkapi dan saling berbagi. Tapi sayang, setelah kenaikan kelas VII kita harus berpisah.
                Kita semua merasa sedih, tapi apa daya, semua itu sudah keputusan sekolah. Kelas VIII pun tiba. Meskipun masih merasa sedih, tapi aku juga merasa bangga karena dengan itu aku bias menadapatkan lebih banyak teman lagi. Proses perkenelan membutuhkan waktu beberapa hari. Teman-teman saling berkenalan dengan teman antarmeja, karena kebanyakan teman satu meja mereka merupakan satu kelas saat dikelas VII. Tetapi berbeda denganku. Ketika semuanya saling bercerita dengan teman satu mejanya, aku hanya berdiam diri. Apakah kalian tahu mengapa ? Karena aku hanya duduk sendiri. Tak ada seorangpun yang duduk sebangku denganku. Itu karena, jumlah siswi dikelas ku ganjil, begitu juga dengan  murid laki-lakinya. Teman-teman perempuan ku sudah mendapatkan pasangan sebangku masing-masing yang dulunya satu kelas, hanya ada satu bangku saja yang tidak dengan teman sekelasnya. Tidak mungkin juga apabila aku harus duduk dengan teman laki-laki yang juga duduk sendiri. Teman perempuan dari kelas lama ku hanya ada dua orang. Meskipun sudah duduk sebangku, mereka tetap mengajakku untuk duduk bergilir. Tetapi saat aku tidak sedang duduk sendiri, aku merasa tidak tega karena akupun telah merasakan sendiri bagaimana rasanya duduk sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak bergilir dengan kedua temanku tadi.
                Hari-hari belajarku kulewati tanpa teman sebangku. Aku mencoba untuk tetap serius dalam belajar, meskipun terkadang masih mersa terganggu. Saat bapak/Ibu guru menyuruh untuk berdiskusi dengan teman sebangku, aku hanya mengerjakan sendiri.  Tetapi kalu disuruh mengerjakan secara kelompok, aku tetap bersama teman-teman. Setelah mengenal lebih dekat lagi dengan teman-teman baruku, aku tidak lagi sering merasa kesepian. Mereka baik padaku. Meskipun aku semeja dengan kursi kosong, tetapi aku masih bisa berkomunikasi dengan teman antar meja yang berada disekitarku. Akupun tidak duduk sendiri sepanjang hari. Sewaktu-waktu ada temanku yang duduk berpindah di dekatku, walau hanya sementara.. Aku tetap merasa bahagia dengan kondisiku di kelas VIII. Semua temanku hidup rukun. Kita semua kelompok, saling berbagi, dan saling membantu. Aku percaya, semua itu ada hikmahnya. Dengan duduk sendiri, aku bias menjadi lebih mandiri, mengerti teman, lebih bertanggung jawab, dan menghargai orang lain. Tetapi ku akui, saat kenaikan kelas, prestasikupun menurun. Mungkin aku kurang konsentrasi saat pelajaran.
                Kini aku duduk di bangku kelas IX. Aku kembali bersama teman-temanku kelas VII. Setelah kelas VIII sempat diacak, kita dikembalikan seperti kelas VII dulu. Aku merasa lebih senang di kelas yang sekarang, karena aku bisa kembali berkumpul dengan mereka dan akupun tidak duduk sendiri lagi, meskipun sebagian dari temanku lebih merasa nyaman waktu duduk di kelas VIII. Maka dari itu aku mencoba lebih baik dan sungguh-sungguh dalam belajar, karena tidak ada sesuatu yang dulu pernah membuat konsentrasiku turun. Dan aku juga tidak akan melupakan teman-temanku kelas VIII yang telah membuatku lebih mengerti tentang makna kehidupan yang tak bias ku ungkapkan dengan kata-kata. Trimakasih teman-teman. Aku akan terus berusaha agar aku bisa lulus dengan hasil yang memuaskan.amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar